Pada awalnya, gak terbesit di kepala
sedikit pun untuk menonton film ini. Ya gimana, gue bukan orang yang suka sama
film yang bertele-tele dengan alur lambat. Padahal ya, gue sebelumnya belom
pernah baca novelnya. Cuma nebak-nebak aja, soalnya beberapa tulisan Agatha Christie
yang gue baca itu lambat bener alurnya. Tapi, karena tiba-tiba diajak untuk nonton
film ini, yaudah, gue akhirnya memutuskan untuk menonton.
Pada hari H, hujan gak berhenti membasahi
bumi. Bukan sok puitis, tapi emang begitu kenyataannya. Cuaca adem membabi-buta
dalam beberapa hari terakhir, tapi gue masih tetap terkena insomnia. Gue baru
bisa tidur jam 6 pagi sebelum akhirnya bangun pada pukul 8 dan melihat chat dia yang ngasih jadwal film hari
itu.
“Kita nonton yang jam 12 ya?” Tanyanya,
yang langsung gue jawab “Iya.” Dengan cepat.
Setelah itu, gue bilang mau tidur
lagi. Karena dia tau kebiasaan gue, dia juga menyarankan buat tidur lagi.
Ternyata, gue bangun jam setengah 12.
Gue menghubungi dia untuk meminta
maaf dengan basa-basi yang dia bales dengan “Yaudah, kita nonton yang jam 2
ya.”
Gue langsung siap-siap.
Setelah siap dan melihat betapa
tampannya diri ini di cermin, gue langsung berangkat dengan hati
berbunga-bunga. Tapi, ternyata alam gak sebaik itu. Di tengah jalan, hujan
tiba-tiba turun dengan derasnya. Dengan sedikit was-was, gue menghubungi dia
lagi. Mencoba untuk memaklumi gue, dia bilang, “Yaudah, kita nonton yang jam 4
aja ya.”
Detik itu juga, gue merasa gak salah dalam
menyayangi seseorang.
Bentar.
INI REVIEW-NYA MANA, KAMPRET?
***
Oke, kali ini kita mulai review-nya.
Kami sampai bioskop dengan setengah
berlari karena takut kehabisan tiket. Apalagi hari itu adalah awal long weekend dan jam tayang film yang
mau kami tonton tinggal setengah jam lagi. Setelah sampai bioskop dengan
trengah-engah, kami langsung bergegas ke loket dan ternyata… YANG NONTON FILM
INI DIKIT BANGET GILA!
Sebelumnya emang udah gue prediksi
kalo film ini bakal sedikit peminat. Tapi ya gak nyangka sedikit itu.
Kami duduk di deretan F. Sebelah kiri
kami, atau lebih tepatnya sebelah kiri gue ada seorang mas-mas memakai topi
yang duduk sendirian dengan muka yang sangat letih. Entah letih atau galau abis
putus cinta gue gak paham.
Film ini dibuka dengan sangat keren,
lucu, dan menyenangkan. Kalo ditanya part
paling favorit di film ini apa, gue pasti jawab openingnya. Film ini sangat memanjakan
mata dengan spot-spot bagus yang mantap. Sedikit mengingatkan rencana ngasal
gue buat mengajak istri gue kelak buat bulan madu menunggangi Trans-Siberia,
kereta yang menempuh perjalanan dari China-Rusia. Ketika lagi
khidmat-khidmatnya menikmati opening yang ‘wah’, temen nonton gue tiba-tiba
nanya, “Mereka itu selama berhari-hari di kereta, mandi gak ya?” seketika gue
langsung gemes dan ingin mencubitnya.
Nyubit pake tang.
Ketika sudah sampai pertengahan film,
gue melirik mas bertopi di samping kiri gue, dan tahu dia lagi ngapain? Dia
ketiduran.
BENER-BENER TIDUR.
Gue langsung berbisik ke temen nonton
gue, “Hey, look, He’s sleeping.” Yang
langsung dia tanggapi dengan tawa kecil. Entah karena mas-mas yang tidur itu,
atau karena grammar gue yang berantakan.
Apa hubungannya kejadian lucu di atas dengan isi film? Ya sangat-amat
berhubungan. Film ini di pertengahan emang datar dan bikin nguap. Kalo gue
nonton sendirian, gue juga mungkin akan terlelap dengan pulas seperti mas-mas di
samping gue. Jadi, buat yang mau nonton film ini, kalian janganlah nonton
sendirian, kecuali kalo kalian kuat dan tangguh. Temen nonton bisa diajak buat
diskusi dan buat nebak-nebak pelaku di film ini. Karena kebetulan kami gak baca
novel sama nonton trailernya dulu, kami bisa sok seru waktu nebak-nebak siapa pelaku
pembunuhan di kereta. Kalo ngajak yang udah tau jalan ceritanya atau elo udah
tau jalan ceritanya gimana? Ya pastikan gak ember dan tukang spoiler. Biar
keseruan nonton film ini berasa.
Setelah film selesai, kami saling
menatap. Mata kami saling berbicara dan meneriakkan “Udah gini doang?”
Iya, emang cuma gitu doang. Apakah
artinya film ini jelek? Nggak juga. Gue bisa menikmatinya, walau sedikit lelah.
Gue mungkin akan membaca novelnya untuk perbandingan. Kalo temen nonton gue
ngasih skor film ini 6.5, gue menilai film ini dengan skor 7 dari 10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar