Rabu, 04 Desember 2013

Garis Perjuangan



Ini adalah Film pertama gue, di Film ini gue menjadi seorang Sutradara dan Penulis Skenario. Film tentang edukasi memang, bukan Film bertema bebas. Padahal gue pengen banget bikin Film tentang komedi. Yah gue positif thinking aja, semoga film ini adalah batu loncatan gue ke dunia perfilman yang profesional.

Berawal dari surat undangan dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten tentang adanya lomba Film dokumenter yang akan mereka adakan, gue akhirnya memutuskan untuk mengikutinya. Gue membentuk tim dan akhirnya gue mendapatkan 2 orang bernama Heri. Heryanto & Heri Padli. Rada repot juga kalo gue lagi ngobrol sama mereka, soalnya tiap gue manggil “Her..” mereka berdua menoleh.. Huh! Dasar nama pasaran.. *dihajar*



Pengerjaan Film ini ternyata tak semudah yang kami bayangkan, keterbatasan alat menjadi kendalanya. Tapi dengan semangat yang terus kami keluarkan, akhirnya semua itu bisa kami minimalisir. Gue sama Heryanto jalan muter-muter mencari narasumber, sementara Heri Padli gak ikut di lapangan karena mengajar. Hal yang gak bisa kami lawan adalah Alam, saat itu hujan lagi hobi banget turun di tangerang. Bener-bener melawan batin, soalnya gue sama Hery galau kalo ngeliat hujan.
Tujuh hari proses syuting dan akhirnya tinggal proses editing Film. Disinilah mulai terjadi kegalauan, karena Heri Padli yang tadinya mau editing ternyata tidak bisa karena pekerjaan. Akhirnya kami mulai mencari editor baru. Gue tadinya galau karena hal ini, tapi gue akhirnya inget kalau gue punya temen yang super duper jenius bernama Faroq. Akhirnya gue hubungi dia dan dia menyanggupinya.
Semuanya benar-benar dilakukan secara mepet. Selesai syuting itu hari senin, selasa malam kita mulai editing dan hari rabu harus sudah selesai karena hari jumat adalah deadline. Gue, Faroq, & Heryanto gak tidur semalam suntuk buat proses editing. Tak terhitung kopi dan rokok yang kami habiskan untuk menemani kami saat itu. Debat kecil, bercanda, sampai sama-sama ngobrol bego karena gak tidur.  Benar-benar perjuangan.
Rabu pagi pukul 05.30 proses editing baru jalan 40% gue sama Heryanto lagi berdebat soal skenario & urutan Film, sementara Faroq udah ribut mau beli nasi uduk. Si Faroq membuka pintu studio (kamarnya dia) terus dengan bego berteriak “Woyy kamprett liat tuh langitnya bagus! Warnanya jingga” gue sama Hery langsung liat kearah pintu dan menatap langit. “Warnanya biru keputih-putihan kamprett !!!” hardik gue. Kami semua tertawa berbahak-bahak. Dan akhirnya kami memutuskan kalau rumah produksi kami bernama Langit Jingga.

Setelah sarapan nasi uduk, kami melanjutkan editing Film sampai pukul 09.00. Setelah itu kami memutuskan untuk tidur sejenak, jam 12 siang gue bangun, Faroq masih tidur, sementara si Hery lagi galau..
Kami lanjut sampai pukul 16.00 lalu gue sama Hery pulang ke rumah masing-masing buat persiapan kuliah. Di kampus, dengan muka stres gue yang ganteng, gue mencari tempat buat lanjut editing Film. Kami lanjut editing Film di lab komputer kampus, “Tinggal 20% lagi nih!” pikir gue dalam hati. Dan Film akhirnya selesai pada pukul 23.30. Bener-bener hari yang melelahkan.

Kamis pagi gue sama Heri Padli mengurus segala syarat pengiriman Film. Dan setelah berbincang-bincang dengan dosen kami, akhirnya gue berangkat ke Serang sendirian karena takut kalau memakai jasa pengiriman akan melewati deadline. Jumat pagi gue berangkat ke Serang dan jumat sore gue sampai di Tangerang, lanjut siap-siap ke kampus karena malamnya gue harus kuliah.. Huft..

Sebenernya pengumuman sih udah lewat, tapi namanya orang Indonesia, pengumumanya molor. Kami sempet galau karena tak ada kejelasan dari panitia, tapi cukup lega juga setelah tau kalau pengumumannya rada molor..
Kami masih terus berdoa, masih terus berharap. Khusus gue, gue pengen nunjukin sesuatu ke orang tua gue kalau gue ini adalah orang berguna. Khusus tim kami Langit Jingga, ini adalah sebuah Mahakarya pertama kami walaupun kami juga tak puas dengannya. Tapi ini adalah bukti kesolidan, niat, pengorbanan, & perjuangan sampai akhir melawan deadline. Benar-benar sebuah “Garis Perjuangan”.

Terima kasih untuk tim Langit Jingga yang solid. Heri Padli yang katanya Produser tapi gak pernah ngasih uang produksi, kamprett lu. Heryanto yang selalu bantu proses syuting sampai editing Film. Tanpa lu gue gak bakal bisa ngerjain Film ini bro. Faroq, editor gue yang jenius. Tanpa lu mungkin Film ini bakalan ancur lebur. Sinta, sekretaris & bendahara tim yang gak pernah megang uang rumah produksi. Makasih karena udah sering traktir makan sama nombokin uang pembuatan Film ini. Love you :*

Makasih buat narasumber. Makasih buat pak Arifin dengan segala penjelasannya yang panjang lebar, berkat bapak Film kami selamat karena durasi. Pak Temmy yang selalu dukung kami. Pak Rossa yang udah mau membantu ngeluarin uang produksi Film. Makasih buat seluruh Mahasiswa Universitas Pramita Indonesia.. Makasih buat Sheila.. Behelmu mengalihkan duniaku.. Makasih buat Rakha.. Karena kamu, aku ingin terus menjadi yang terbaik, minimal agar aku hebat seperti kamu..
Love You tulang rusuk ku :)) *dibakar*

Sekian curahan hati gue tentang pembuatan Film Garis Perjuangan ini..
Doain biar kami menang di Lomba tersebut ya~
Salam sastra.. Salam Cinta Acakadut..




Selasa, 05 November 2013

Happy Birthday Bad Boy!

Teng teng teng..

Lonceng jam dinding tua itu berbunyi nyaring dan menunjukan pada semua orang kalau ini adalah pukul 00.00 tengah malam. Walau gue inget kalau di rumah gue itu gak ada jam tua apalagi jam yang bunyi saat waktu tertentu. *dibakar*

On this day.. 22 tahun yang lalu gue pertama kali bernafas menghirup udara di dunia ini. Setelah selama 9 bulan gue merepotkan ibu gue di dalam kandungan. 9 bulan yang benar-benar butuh perjuangan dan penuh kasih sayang. Saat gue terlahir, orang tua gue pasti memberikan segenap tenaga, waktu, dan kasih sayangnya untuk gue. Dan setelah 22 tahun berlalu, gue masih belum bisa membahagiakan mereka. Bahkan kadang gue masih sering kurang ajar sama mereka..
Mama.. Ayah.. Maafkan anakmu yang hina ini..


Saat ulang tahun, mungkin yang pertama kali gue pikirkan adalah harapan yang ingin terwujud di usia ini. Tapi tadi gue bongkar-bongkar Facebook gue, ngeliat apa yang terjadi pada 5 november tahun lalu. Dan gue cukup bersyukur, karena harapan gue saat itu udah separuhnya terwujud. Kecuali harapan gue buat nerbitin novel sendiri. #Nyesek

Karena itulah, saat ini gue kepengen mewujudkan impian gue yang belum terpenuhi saat gue berumur 21 tahun. Gak muluk-muluk, gue cuma kepengen nerbitin buku gue, dan semoga itu terjadi di umur 22 tahun ini. Aamiiinnnn.

Makasih buat Diana yang hari ini ngucapin pertama kali "Happy birthday" ke gue. Padahal status kita masih calon gebetan.. Betewe loe jahat ke gue. Kapan mau gue ajak jalan? Padahal gue kan ngajaknya serius, gak modus..
Walau ucapan pertama itu spesial, tapi gue nunggu siapa yang ucapin yang terakhir. Walau doa gak ngeliat mana yang pertama atau yang terakhir, tapi yang tulus.. *ciailah*

Tapi jujur gue masih mengharapkan seorang wanita hadir di hari spesial ini. Dia membawakan kue ulang tahun buat gue,  tersenyum, menyanyikan lagu Indonesia Raya selamat ulang tahun, nyuruh gue tiup lilin, dan meluk gue. Dia adalah Melody, mungkin itu nanti di dalam mimpi.

Saat ini gak ada harapan muluk yang gue inginkan, yang penting novel gue cepet terbit, kuliah gue lancar, rejeki dateng bertubi-tubi, dipertemukan sama tulang rusuk gue, atau mungkin gue balikan lagi sama DRI. Diani Rizki Inirakha. Oke ini muluk banget..

Happy Birthday Bad Boy!
Tetap ceria, tetap berkarya, tetaplah mengharapkan dia. Jangan berubah jadi tua, tapi jadilah dewasa. Tetap semangat mengejar cita-cita walau galau melanda.

Happy Birthday 22nd @qonrobovski. How old how you are. You're face always child and cute.. *cheeerrrsss*

Senin, 23 September 2013

Cinta Itu..



Setelah gue berhasil menulis semua bab yang ada di dalam buku gue ini, gue mulai kebingungan akan satu hal. Yaitu bagaimana membuat ending buku ini. Gue akhirnya mengambil air wudhu dan memutuskan untuk sholat istikhoroh, dan hasilnya gue mendapatkan sebuah ide briliant yang super genius..
Gue memutuskan untuk menanyakan “Cinta itu apa?” sama temen-temen gue. Dan hasilnya bener-bener menakjubkan. Gue beruntung punya sahabat seperti mereka :’) *kecup mesra*
Ini dia pandangan mereka tentang apa itu “Cinta”.

Saeful Indrawan
“Cinta itu ikhlas, memberi tanpa harus menerima. Dan cinta bisa mengalahkan logika”

Rohmat Dewantara (Dewo)
“Cinta itu ber*ak”
(beginilah contoh tukang modus yang gagal..)

Izhar Kurnia Ikhsan (@Cal_tetsuya)
“Dapet royalti berapa nih kalo gue ngisi buku loe?”
(dasar kamfredddd loe!!! belom apa-apa udah minta royalty. Kamfreeeddd)

Faroq (@Faroqfeatkancil)
“Cinta adalah kesalahan dari sirkuit saraf manusia”
(gue gak tau dia ngambil kata-kata ini dari anime apa, tapi kayaknya kok familier ya.)

Irma Dian Agustina (@oresama_sajalah)
“Cinta itu sesuatu yang indah pada masanya (versi cinta bertepuk sebelah tangan)”
“Cinta itu cuma terasa manis diawal-awal saja (entah ini versi apa)”
“Cinta itu selalu ada di saat apa pun dan dalam keadaan apapun. Saling memberi dan menerima hal terburuk sekalipun. Saling melengkapi, saling mengerti, disaat yang satu terjatuh maka yang satunya memberi semangat. Disaat yang lain marah, maka yang lainnya harus memaklumi. Disaat yang satunya selingkuh, maka yang lainnya harus cari pacar lagi :p”

Lani Kurnain (@LKurnain)
“Cinta itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, maupun gerak-gerik atau tingkah laku. Tetapi dapat dirasakan dengan perasaan yang timbul dari dalam hati kita sendiri. Itulah yang dinamakan cinta.”

Heri Padli
“Adalah rasa yang sangat atau rasa sayang yang sangat amat besar sehingga membuat kita takut untuk kehilangannya.”

Kiki Ferdias (@KFerdias)
“Saat aku menyukai seseorang, maka akan ada suatu ketergantungan dengannya. Seperti manusia yang akan dicabut ruhnya. Jika ruh menghilang, maka raganya pun akan ikut menghilang. Sama seperti bunga yang layu, harus ada air untuk menghidupkannya. Kalo kata Sasouke Aizen (Bleach) Cinta adalah perbedaan ruang dan waktu. Tak akan mudah dimegerti walaupun berusaha untuk mencari tau apa iti cinta.”

Upik Nurvia Saveti
“Well, kalodulu pandangan tentang cinta sih ya indah. Tiap deketan sama dia pasti deg-degan dan kayak sensasi demam panggung gitu. Wkwkwk polos banget ya. Kalo sekarang sih lebih kepada kenyamanan. Cinta sesuatu yang tumbuh seiring waktu. Tempat dimana kita bersandar dan menemukan kedamaian”

Supriyadi
“Cinta itu mengasihi, melengkapi tanpa adanya perbedaan”

Muhammad Agam
“Cinta itu seperti kopi, manis apabila dirasakan, tapi terkadang juga pahit. Yang penting harus saling menghargai dan percaya satu sama lain.”

Dwi Rizkia Ningsih (@Dwirizni)
“Cinta? Menurut gue adalah satu-satunya hal yang tidak akan pernah sama deskripsinya bagi semua manusia.”

Gisel Pramudita Hadi (orang gaptek makanya gak punya twitter)
“Cinta adalah suatu kekuatan magic yang mahadasyat. cinta akan memberikan sentuhan kelembutan pada hati yang keras, dan akan menguatkan hidup yang lemah.”

Hidayati Eldina (@eldinabonney)
“Cinta itu hasrat. Cinta itu pengorbanan. Cinta itu hidup. Cinta itu setia..”

Tri Winarno
“Cinta itu anugrah atau kesalahan terindah yang manusia ingin rasakan.. Karena buat gue, cinta selalu berakhir dengan rasa sakit.”

Kiki Tamia Fitri (@Kikitamiaaa)
“Cinta itu simple. Sesimple kasih sayang orang tua untuk anaknya. Yang tidak terkudetakan oleh sesuatu apapun. *serius gue gak ngerti -_-*”

Muntafiah
“Cinta itu apa adanya, cinta itu datang dari hati, cinta tidak bisa dipaksakan.”

Wahyu Rahmawati (@_yurachan)
“Cinta adalah saat dua orang terikat dalam suatu ikatan tulus dan tanpa pamrih. Cinta hanya punya ruang untuk dua hati, bukan tiga atau lebih. Cinta bisa berarti menanti dengan tulus, berkorban tanpa diminta, membantu tanpa diminta, dan menjadi sandaran saat yang lain rapuh.”
Pratiwi P. (@nightformiya)
“Jangan bertanya cinta itu apa. Apa kau pikir cinta Tuhan, cinta ibu, cinta alam, dan cinta kekasih itu sama? Akan kuanggap cinta itu tak terdefinisi, tapi cinta mendefinisikan apa-apa yang saling kasih.”

Yups..
Itulah jawaban orang-orang saat gue tanya apakah itu cinta..
Mau tau apa deskripsi gue tentang cinta? Okey..

Furqonie Akbar (@qonrobovski)
“Cinta itu acakadut, yang gak tau gimana opening dan endingnya. Kayak buku ini.. Ada suka, ada bahagia, ada ketawa, ada tangisan, ada romantisme, ada juga tentang ketulusan dan pengorbanan. Bisa berakhir bahagia, kecewa, atau ngegantung. Silahkan tentukan sendiri :)”

Minggu, 07 Juli 2013

Cerpen Horor



Apa kau tahu? Dunia ini memiliki banyak misteri di dalamnya. Ada berbagai macam mitos di setiap penjuru dunia ini. Ada yang hanya isapan jempol belaka, tapi tak sedikit juga yang benar-benar  nyata dan terbukti kebenarannya. Tapi, hal ghoib ini tidak hanya berbentuk wujud atau suara di suatu tempat tertentu saja. Tapi juga terkadang hal ini bisa terjadi di video atau suara musik. Memberikan sugesti yang merasuki pikiranmu dan membuatmu menjadi paranoid, ketakutan dan ingin mengakhiri hidupmu. Di dunia maya pun ada beberapa video dan suara penuh misteri yang terkenal dan terbukti kehororannya. Dan apa kau tahu? tak ada yang tahu siapa yang memulai dan menyebarkannya, semuanya masih menjadi teka-teki dan menjadi misteri sampai sekarang.

Namaku Anton Mahesa umurku 21 tahun, aku kuliah di sebuah Universitas terkenal di Jakarta. Aku mengambil jurusan Psikologi dan sekarang sudah memasuki semester 3. Ada alasan kenapa aku mengambil bidang psikologi ini, itu karena aku mengalami kejadian di masa lalu yang bahkan tak ingin aku ingat. Sebuah kejadian yang membuatku menjadi seorang pengidap penyakit mental yang bahkan tidak berani melihat bayangan diriku sendiri di cermin. Semua ini berawal pada masa SMA ku, masa yang awalnya sangat menyenangkan.

***Suara kegaduhan kelas memecah saat lonceng tanda jam istirahat mulai dibunyikan. Sebagian murid keluar kelas dan sisanya tetap di dalam kelas dengan kesibukannya masing-masing. Aku sendiri tetap di dalam kelas dan masih sibuk dengan novel horor yang sedang kubaca.

“Woyy, serius amat mukanya!” seru sebuah suara yang mengagetkanku.

“Sial loe! bikin gue kaget aja!” bentak ku pada orang itu yang ternyata adalah Adi.
Adi adalah sahabat kental ku bersama Rena, kami bertiga bersahabat sejak kelas satu SMA. Kami dijuluki trio gothic karena kesukaan kami pada berbagai macam hal yang berbau mistis. Aku sebenarnya agak risih disebut gothic karena menurutku, kami tidak berdandan mistis dan serba hitam kelam layaknya orang-orang yang disebut sebagai gothic.

“Hahaha. Lagian loe serius amat bacanya” ucapnya yang tertawa karena melihatku kaget.

“Ah sialan loe! gue lagi asik nih bacanya, keren banget ini novelnya” kataku sambil melanjutkan membaca novel.

“Ha ha, iya tuh novel emang keceh, gue aja jadi gak bisa tidur waktu selesai baca novel itu” kata Adi menjelaskan.
By the way si rena mana bro?” Tanya Adi melanjutkan.
“Dia lagi ijin ke luar kota, katanya ada saudaranya yang nikah, makanya dia ikut. tapi paling nanti sore dia balik” jawabku.
“Owh gitu ya, pantesan gak keliatan. biasanya kan kalian udah mojok kalo istirahat gini” ucap Adi mengejek.
“Woyy jangan mulai deh, gue gak mungkin suka sama sahabat sendiri kalee” sangkal ku tegas.
“hahahaha piss bro, becanda kali” katanya sambil membentuk jari tangannya ke bentuk huruf V.

Kami mengobrol sampai lonceng tanda masuk dibunyikan, lalu Adi pergi menuju ke kelasnya. Adi adalah siswa kelas 3 IPS B, sementara aku dan Rena berada di kelas IPA C. Aku pertama kali mengenal Adi dan Rena saat ospek sekolah kami dulu. Kami mulai dekat saat kami kebetulan berada dalam satu kelompok untuk membuat sebuah tugas. Dan saat mengobrol ternyata kami nyambung, kebetulan kami pun menyukai segala macam cerita horror, dan hal inilah yang membuat kami bersahabat sampai sekarang.

Sejak saat itulah kami bertiga selalu berkumpul bersama dan banyak melakukan hal yang waras sampai gila. Hal yang biasa kami lakukan adalah mengobrol tentang hal-hal berbau horror, bertukar novel horror atau kaset DVD film horror. Hal gila yang kami lakukan seperti mengunjungi kuburan saat malam hari, mengunjungi sekolah kami yang terkenal angker saat malam hari sampai bermain jalangkung. Semuanya terasa menyenangkan saat melakukannya bersama mereka. Sampai akhirnya Rena kembali dari luar kota dan menyuruh kami berkumpul di rumahnya.

“Ada apaan nih ren? mau ngasih oleh-oleh ya? hehehe” tanya Adi memulai pembicaraan.
“Iya nih, gue kan sahabat yang baik. hahay.” jawab Rena dengan suara khasnya yang agak cempreng.
“Tapi ada yang lebih penting dari itu” lanjutnya.
“Apaan itu ren?” tanyaku penasaran.
“Itu, kita kan udah lama nih gak lakuin uji nyali.” katanya serius.
“Gue udah nemu objeknya nih, kalian mau nggk?” katanya lagi.
“Apaan tuh !?” seru ku dan Adi bersamaan.

“Kemaren kan gue ketemu sama sepupu gue, dia ngasih tau gue kalo ada isu di internet tentang beberapa video di Youtube yang sangat horor” katanya menjelaskan.
“Nah abis itu gue cari dan nemu tuh artikelnya di sebuah forum internet yang katanya memang real” lanjutnya lagi.
“Terus intinya kita mau liat video-video itu kan?” potong Adi.
“Yup, anda benar bung Adi” seru Rena.
“Tunggu, tunggu. gue masih gak paham ini video apaan sampe-sampe loe antusias banget gini. bisa loe tunjukin ke gue sama Adi artikelnya?” kataku penasaran.

Setelah itu Rena menunjukan artikel tentang video-video itu, dan memang membuat bulu kuduk ku berdiri karena membayangkan kengeriannya. Berikut adalah artikel yang menjelaskan tentang video-video tersebut.

1.      Mereana Mordegard Glesgorv
Anda boleh mencari video tersebut di Youtube dengan key word “Mereana Mordegard Glesgorv”. Setelah mencari, anda tidak akan menemukannya. Jika anda beruntung, anda akan menemukan video berdurasi 20 detik. Dengan seorang lelaki menatap tajam ke anda dan akan menyeringai pada 2 detik terakhir. Latar belakang tidak diketahui, ini merupankan cuplikan dari sebuah video. Video aslinya berdurasi 2 menit dan telah di hapus oleh pihak youtube setelah 153 orang mencungkil matanya setelah melihat video tersebut dan mengirim E-mail ke kantor pusat youtube di San Bruno. Tidak diketahui mengapa mereka bisa mengirim E-mail setelah matanya tercongkel. Youtube akan secara berkala memasang 20 detik pertama dari video untuk memadamkan kecurigaan. Sehingga orang tidak akan pergi mencari hal yang nyata dan meng-uploadnya. Konon video tersebut ditonton oleh salah satu staff youtube dan berteriak selama 45 detik. Staff tersebut sekarang dalam ruang penenang dan tidak bisa menggambarkan apa yang dia lihat.
Orang yang berada dalam satu ruangan ketika staff itu melihat video tersebut hanya mendengar suara bernada tinggi dan mereka tidak berani untuk melihat layar. Orang yang meng-upload video tersebut secara misterius menghilang. IP nya tidak teridentifikasi dan orang tersebut tidak pernah teridentifikasi.

2.      Username666
Ketika kita mengakses video tersebut muncul tulisan accout suspended, refresh 10 kali maka youtube anda akan menjadi merah darah. Videonya buffering tanpa batas dan sangat menakutkan. Setelah menjadi merah darah berganti menjadi detak jantung yang semakin kencang. Browser pun tak bisa di alt tab, close, alt f4, alt ctrl del, restart, dan shutdown. Apabila dipaksa mematikan komputernya akan mati tetapi apabila dihidupkan lagi maka komputer anda akan diserang ribuan virus.

3.      Karlmayer
Video ini akan membuat anda serasa berhalusinasi, selain itu video ini juga membuat telinga anda menjadi pengang/berdenging terus menerus. Pikiran menjadi blang dan membuat anda menjadi paranoid (ketakutan tanpa sebab).

Setelah membaca artikel ini aku merasa penasaran terutama pada video berjudul Mereana Mordegard Glesgorv. Kami pun janjian untuk menonton video-video ini pada malam jum’at kliwon esok agar lebih “greget”. Pada malam jum’at kliwon yang dijanjikan kami berkumpul dirumah Rena pada pukul 20.00. Kami berada di kamar Rena dan dia sudah berada di depan komputernya, sementara terlihat kakak Rena yaitu Dharma juga sudah ada di dalam kamar Rena. Dharma sebenarnya tidak menyukai horror dan tidak percaya hal gaib, tapi dia sering diajak oleh Rena untuk sekedar menemani adiknya itu melakukan hobi gilanya. Jadi bisa dibilang Dharma adalah pengawal pribadi Rena.

Setelah waktu menunjukan pukul 00.00 kami mulai beraksi. Rena segera memulai browsing dan membuka youtube. Dia mulai mencari-cari video yang ada di artikel tapi hasilnya nihil. Setelah terus menerus melakukan seperti yang adadi artikel tapi hasilnya benar-benar membuat kami kecewa. Antusiasme dan semangat kami yang tadinya menggebu-gebu akhirnya memudar dan berganti menjadi kekecewaan. Malam yang kami anggap akan menjadi malam paling horror yang kami alami ternyata menjadi malam yang sangat mengecewakan dan suram.

Esok malamnya aku mendapatkan SMS dari Rena yang mengatakan kalau dia sudah mendapatkan video Mereana Mordegard Glesgorv versi penuh dan sudah mengirimnya via E-mail padaku dan Adi. Dia mengatakan kalau mendapatkan video itu dari forum internet pecinta horror luar negeri dan memang terbukti kehororannya.
Walau sangat penasaran dan ingin melihatnya tapi entah kenapa malam itu aku mengantuk sekali dan memutuskan untuk tidur. Keesokan harinya aku sangat terkejut mendapatkan sms dari Adi kalau Rena masuk rumah sakit karena berusaha bunuh diri. Aku masih setengah tidak percaya dan bergegas menuju ke rumah sakit untuk menjenguk Rena. Di rumah sakit terlihat kedua orang tua Rena, mereka bertanya pada kami apakah Rena mempunyai masalah, dan kami menjawab tidak.

“Padahal semalem abis makan dia masih kelihatan riang dan masuk kamar, tapi pas subuh dia udah tergeletak di kamarnya dengan sayatan di lengannya” kata ibu Rena menjelaskan.

Aku dan adi saling bertatapan tegang. “Jangan-jangan gara-gara video itu” bisik Adi padaku. Aku hanya diam dan tak mau berspekulasi, saat ini aku hanya mengkhawatirkan Rena yang masih kritis.

Aku dan Adi pulang dari rumah sakit pada sore hari. Di perjalanan pulang aku terus memikirkan perkataan Adi soal video itu. Aku hanya ingin membuktikan apakah benar video itu yang membuat Rena melakukan semua ini.
Setelah sampai rumah aku langsung bergegas menuju kamar dan membuka laptop ku. aku langsung membuka E-mail dan memang ada sebuah video disitu. Dengan jantung yang berdebar-debar aku meng-klik play. Video dimulai dan benar, ada seorang laki-laki yang nenatap tajam ke arah ku. Musik dimulai, musik klasik yang sering muncul di film-film horror. Suasana perlahan-lahan berubah dan bulu kuduk ku berdiri, tapi entah kenapa aku terus menatap layar dan lelaki itu. Lelaki itu mulai menyeringai dan tiba-tiba suara musik berubah menjadi suara bernada tinggi yang memekakan telinga. Aku menjerit histeris.

Saat sadar aku sudah berada di rumah sakit dengan memakai baju isolasi. Ibuku yang melihatku tersadar langsung mengusap kepalaku sambil menangis. Dia mengatakan kalau aku selalu menjerit-jerit dan meronta sampai puluhan kali diberi obat penenang. Aku tak mengingat apapun selain itu, tapi sejak itu aku terkena penyakit mental akut dan tak berani melihat cermin.
Sejak saat itu aku tak pernah lagi melihat atau membaca tentang hal horror lagi. Dan aku sudah membuang semua hal tentang hal horor.

Adi mengatakan kalau dia tak pernah membuka video itu, dan dia juga memutuskan untuk berhenti menjadi maniak horor. Sekarang dia kuliah untuk meneruskan bisnis keluarganya. Sementara Rena masih terkena shock akut karena trauma, dia dirawat dirumahnya dan sudah bertahun-tahun tak bicara dan tersenyum.
Setiap weekend aku dan Adi selalu menjenguknya. Walau sekarang semuanya sudah berubah dan tak ada lagi canda dan tawa atau berbagi cerita horor lagi seperti dulu.