Jumat, 01 Januari 2016

Final Stage



Dunia ini bisa begitu kejam. Bahkan hanya dengan memandang sebuah foto, aku bisa mendengar suara gemuruh di telinga yang sangat mengganggu, kemudian merasakan sakit yang menjalar di seluruh tubuhku.
“Aku ingin terbang di langit,” katamu sambil tersenyum.
Mungkin dari jutaan kata yang sudah terlontar dari bibir mungilmu, hanya itu kalimat yang paling membekas dan bisa bisa diingat oleh otakku.
***
Aku terbangun dari lamunan. Di hadapanku sudah berdiri kokoh seekor naga hijau bertanduk yang menyemburkan api biru dari mulutnya. Aku memandangnya hampa, lalu memasukkan liontin yang terdapat potretmu ke dalam mantel hitamku yang terbuat dari kulit monster yang beberapa waktu lalu kuburu.
Aku mengarahkan pedangku ke arah naga itu. Darah di dalam tubuhku terasa mendidih, lalu dengan cepat aku melesat mendekati naga terkutuk itu. Saking semangatnya, aku sampai berteriak, “Tenanglah, Jean! Sebentar lagi, aku bisa menghidupkanmu kembali!”