Kamis, 16 November 2017

Review Justice League: You Can't Save The World Alone. Karena Alone Adalah Jomblo.





Sebelum film ini tayang di bioskop, banyak banget kejadian yang menggemparkan jagat dunia maya. Mulai dari Italia gak lolos piala dunia, Papa Setnov yang menghilang tanpa jejak, Mas Is yang keluar dari band Payung Teduh, dan yang terakhir, gue dapet kabar kalo cewek yang sempet gue taksir mau nikah bulan depan.  Kabar bertubi-tubi ini terlalu mendadak, gue curiga kalo ini semua adalah pengalihan isu dari antek fanatik Marvel yang pengin film ini dilupakan.
Okay, langsung aja. Menurut gue, film ini gak jelek. Perkara alur yang lamban, CGI yang payah, sebenernya itu balik ke selera masing-masing sih. Interaksi enam superhero + Alfred di film ini begitu hidup, waktu mereka berinteraksi satu sama lain itu nyenengin banget ditonton. Lumayan banyak joke bertebaran, agak sarkas dan khas DC, tapi rata-rata yang bisa bikin satu bioskop ketawa pecah adalah Ezra Miller. Yup, pokoknya tiap Flash nongol itu bawaannya pengen ketawa. Tingkahnya bocah banget dan nerd abis. Bisa dibilang, Flash adalah penyelamat film ini. Oh, sama Mbak Gal Gadot deng. Kalo gak ada mereka berdua, gak tau deh film ini mau sekering apa. Tapi… nah, biasanya kalo udah ada tapinya itu busuk sih…
Tapi, gak tau kenapa film ini menurut gue berasa ada yang kurang. Setelah keluar dari bioskop gue kayak bertanya pada diri sendiri “Hah? Begini doang?” Iya, begitu doang.
HAHAHAHAHA
===============BATAS SUCI===============
Mulai dari sini gue bakal ngomong agak kasar dan spoiler, yang belom nonton filmnya atau gak suka diharap gak lanjutin baca.

****Spoiler Alert****
Gue selalu bermasalah dengan alur lamban, tapi gue masih bisa tahan sama Justice League. Mungkin karena penyampaian ceritanya yang bagus. Yang bikin gue keganggu mungkin beberapa plot hole dan subtitle bioskop yang gak lebih bagus dari sub Pein Akatsuki atau Lebah Ganteng.
Di BvS, Bruce Wayne jadi Batman setelah tragedi Superman vs Zod di Man of Steel (CMIIW), tapi di film ini tiba-tiba Batman udah beraksi selama 20 tahun. Bagian ini sempet bikin gue melongo.
Karena cuma nonton 2 trailernya, gue sama sekali gak tau siapa yang akan jadi musuh di film ini. Dan ketika tahu Steppenwolf yang jadi musuh di film ini, gue pengen banget teriak “WHAT THE HELL DC?! APA INI?” buat yang gak tau, Steppenwolf itu tangan kanan Darkseid, dan Darkseid ini adalah tokoh fiksi yang menginspirasi Thanos di Marvel. Jadi, artinya… DC bener-bener menyatakan perang secara terbuka pada Marvel, khususnya MCU. Bukan gak suka atau gimana, tapi menurut gue ini gak sehat buat DC. Bagaimanapun, DCEU terus dibanding-bandingkan sama MCU. Gue yakin, pemilihan Darkseid udah dipikirin mateng-mateng sama pihak DC dan WB, tapi apa gak bisa villain yang lain dulu? Kenapa harus Darkseid? Bagh.
Buat yang berharap kejutan, gak akan ada kejutan berarti di film ini. Green Lantern gak ada, Martian Manhunter gak ada, Shazam filmnya baru mau dibikin, jadi gak usah ngarep ada superhero lain. Yang bikin teriak “Anjing!” mungkin credit terakhir film yang menampilkan pertemuan Lex ‘Fucking’ Luthor dengan Deathstroke yang membicarakan pembentukan Injustice League.
Film ini surganya easter egg, dan ini yang bikin gue bingung. Gotham ada di bawah naungan Batman selama (katanya) 20 tahun tapi kenapa di Suicide Squad Batman butuh info dari si brengsek Amanda Waller buat nangkep Deadshot? Di depan anaknya pula. Apa Batman terlalu sibuk sama penjahat lain sampai-sampai butuh info dari luar?
Di akhir film, waktu bikin markas buat JL, Wonder Woman seolah-olah ngasih clue kalo bakal ada anggota baru di Justice League. Mungkin yang hampir pasti itu Shazam, dan semoga Green Lantern sama Martian Manhunter juga gabung. Tapi karena ini DC dan WB, bisa aja yang akan gabung selanjutnya adalah Oliver Queen aka Green Arrow. Yang penting kan film laku, bodo amat sama harapan fans. Tipikal WB. Asyu.

Kayaknya segitu aja. Sekali lagi, ini cuma urusan selera masing-masing aja. Banyak orang yang Happy-happy aja setelah nonton, ada juga yang galau kayak gue, ada juga yang nyinyirin film ini sadis sesadis-sadisnya. Apa pun pendapat kita, ingatlah selalu Pancasila, sila ketiga.
Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar