Rasanya lama banget gak corat-coret
di blog. Mungkin karena gue mulai fokus sama pekerjaan-pekerjaan dan proyek
yang entah kapan sampai ke publik itu. Menulis blog ini ditemani oleh lagu-lagu
Figura Renata, kayaknya udah cukup menandakan bahwa gue sedang berpikir. Sampai
sore tadi, gue ngerasa kalo hari ini gue gak berguna banget. Pagi, bangun tidur
dan langsung haha hihi di grup Whatsapp sambil melemparkan beberapa jokes gak
penting. Kemudian bermain game sampai menjelang sore dan ketiduran sampai
hampir maghrib dan lupa mengirimkan email ke editor di jam kerja. Mau gak mau
ya ngirim besok di jam kerja. Waktu mikir kenapa hidup ini tak berguna banget,
patner gue dalam membuat komik, menghubungi. Revisi lagi. Diskusi lagi. Ngulik ide
lagi. Akhirnya ada kegiatan berguna hari ini. Begitu pikir gue.
Menjelang pukul 11 malam, handphone
gue berbunyi. Ada telpon dari temen. Gak mungkin dari pacar. Kami membicarakan
banyak hal malam tadi. Tentang bedanya sifat cowok dan cewek. Ngomongin film. Ngomongin
masa lalu dan masa kini. Ngomongin agama. Ngomongin eksistensi Tuhan. Ngomongin
bagaimana cara mendidik anak yang baik padahal kami berdua masih sama-sama
jomblo. Ngomongin surga dan neraka. Banyak. Ternyata, hari ini bukan gak ada
gunanya, tapi Tuhan membuat gue menyimpan energi untuk menghadapi malam yang
panjang dengan obrolan berat dengan seorang teman.
Yang mau gue sampaikan adalah:
terkadang, kita terlalu terpaku dan menyesali apa yang sudah berlalu. Tanpa berpikir
dan melihat apa yang masih bisa kita lakukan di masa depan. Kayak gue yang udah
yakin banget kalo hari ini gak berguna padahal masih tersisa beberapa jam lagi
sebelum tengah malam yang menandakan pergantian hari. Kita bukan gak berguna,
cuma belom menemukan momen yang pas saja untuk melakukan sesuatu yang
bermanfaat. Asik. Serius banget ya gue kali ini.
Jangan pernah memojokkan diri
sendiri. Yang memojokanmu cukup orang-orang yang rajin ngomong, “Mantan lo kok
setelah putus ama lo dia jadi makin cantik ya?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar