Aku mencium bau laut.
Di antara tepian malam menjelang
subuh. Ketika bunyi kokok ayam pertama kalinya terdengar.
Untuk sebagian orang, hidup terdengar
sangat menyenangkan. Untuk sebagian lainnya lagi, hidup begitu getir. Ketika berpikir
seperti itu, tanpa sadar air mataku menetes. Aku juga tidak tahu kenapa bisa
menetes. Padahal, air mata itu sudah kusegel sejak lama. Jatah air mataku
terkadang hanya keluar jika sudah berurusan dengan wanita atau setelah menonton
film. Tapi, malam ini, sepertinya segelnya rusak juga.
Aku jarang mengeluh. Tentang hidup,
tentang dunia. Aku mencoba untuk tegar dalam segala hal, yah, meskipun dulu
sempat ingin bunuh diri sih. Tapi, banyak hal yang menyelamatkanku. Atau mungkin,
aku saja yang pengecut dan mencari-cari alasan untuk tidak melakukannya.
Ngomong-ngomong soal laut, sebenarnya
aku tidak terlalu menyukainya. Entahlah. Menurutku laut itu menyusahkan. Mungkin
karena aku tidak suka air. Tapi, malam ini aku benar-benar mencium bau laut. Mungkin,
alam memanggilku. Aku yang memutuskan untuk menyerah dalam semua hal malam ini,
dipanggil untuk kembali padanya.
Aku terlahir berbeda, mungkin itu
yang menyebabkan aku tak banyak disukai. Aku yang gagal dalam banyak hal, aku
yang tak mempunyai prestasi apa-apa. Aku yang berakhir menjadi manusia gagal. Mereka
yang menyesal melahirkanku. Aku yang mulai bertanya-tanya, kenapa aku
dilahirkan dan hidup? Tak seperti 4 adikku yang meninggal setelah dilahirkan.
Aku terus berpikir. Lalu aku mendapat sebuah kesimpulan malam ini. Aku diberi
napas dan ruh, untuk menjadi sebuah contoh.
Contoh sebuah wujud kegagalan seorang
manusia.
*
Aku bersyukur pernah hidup.
Aku bersyukur bisa mengenal banyak
orang.
Aku bersyukur pernah dicintai
seseorang.
Aku bersyukur pernah mencintai
seseorang.
Aku bersyukur pernah mengejar mimpi.
Aku bersyukur mengenal kata gagal dan
bangkit.
Jika kelak aku terlahir kembali…
Ah, aku tidak mau terlahir kembali.
coba kapan hari tidurnya pindah ke rumahku. pagi-pagi banget aku ajak ke laut. jaraknya cuma 5 km. biar beneran mencium laut.
BalasHapusHahaha bisa bisa
Hapus