Beberapa waktu yang lalu, gue dapet cercaan dari beberapa orang soal penampilan gue yang menurut mereka.. Aneh!
Memakai
penutup kepala, gelang tasbih yang melingkar di tangan kanan, kacamata gading,
dan selalu memakai sweater. Iya, ini serius. Mereka perhatian banget ya..
Menurut
gue, penampilan gue udah nyaman banget. Dan sahabat-sahabat terdekat gue aja
gak banyak komentar soal penampilan gue, padahal, biasanya mereka paling kritis
dalam menilai sesuatu. Gue jadi mikir, ini, gue sama temen-temen gue yang aneh,
atau memang orang itu lebih jago dalam hal fasion? Sepertinya, gue harus
bertapa di atas jamban terlebih dahulu.
Gue
jadi inget waktu gue masih kecil. Waktu gue masih polos, walaupun sekarang gue
juga masih polos.
Dulu,
gue sering banget ngomenin fashion orang
lain. Kayak misalnya, kenapa ada orang yang berambut mohawk terus rambutnya di cat warna merah, kemudian rambut itu
digunakan untuk menyapu lantai. Ngeliat hal itu, dengkul gue langsung migrain. Terus, gue ngeliat ada orang
yang make celana levis yang robek-robek, waktu itu gue pikir, tuh orang adalah
fakir yang butuh santunan. Tapi setelah mulai tau dunia fasion, gue malah
bertanya-tanya dalam hati. Apa bagusnya penampilan begitu? Apa enaknya? Gak
ribet apa?
Tapi,
seiring dengan berjalannya waktu, gue akhirnya paham. Gue paham kalo tiap orang
itu punya “Sesuatu” yang bikin kita nyaman sama apa yang kita pakai. Bukan
masalah soal bagus apa nggak, tapi soal nyaman atau nggak saat kita memakainya.
Kayak misal penampilan si Princes Syahrini yang serba glamour itu. Mungkin aja
dia itu tau kalo penampilannya itu sebenernya sangat berlebihan dan sangat
merepotkan. Tapi, karena dia suka, dan ada biaya untuk melakukannya, kenapa
nggak? Itu haknya..
Bukan
berarti gue suka sama fashion-nya Syahrini, tapi ini cuma buat perumpamaan aja. Karena,
selama kita nyaman dan gak merugikan orang lain, kenapa hal itu gak kita
lakuin?
Ini
hidup kita, bukan hidup orang lain. Kita yang jalanin, bukan mereka! Dan kalo
ada yang gak suka sama penampilan kita, ya cuekin aja. Emang sih ada istilah
“Polusi Pemandangan” tapi, selama itu gak berlebihan dan gak mengundang
kontroversi, it’s fine.
Jangan
men-judge sesuatu dengan pandangan
sempit. Karena, kalo kita punya pandangan yang luas, hidup kita gak bakalan
ribet. Bukan berarti gue gak nerima masukan atau kritikan. Gue selalu terbuka
dengan hal itu. Karena buat gue, mereka yang ngasih masukan dan kritikan adalah
orang-orang yang peduli sama kita. Tapi, ketika yang kita dapatkan hanyalah
sebuah cercaan, ya cuekin aja. Karena cercaan itu gak membangun apa-apa. Beda
sama masukan atau kritikan yang meski kadang pedas, tapi itu membangun.
Jadi,
inti dari postingan ini adalah.. Jadilah diri sendiri. Punya pendirian, terima
masukan, acuhkan cercaan. Tetap berpandangan luas, seluas dada Ade Rai. Belajarlah
dari Syahrini, meski dia banyak dimaki, tapi dia tetap punya pendirian. Gitu.
Karena memang hidup itu butuh pendirian. *benerin kupluk*
Oke,
hestek untuk postingan kali ini adalah: #FurqonLagiBener #FurqonSokBijak #FurqonGanteng
#FurqonPriaIdamanSejati #FurqonEmangSuamiable
Tidak ada komentar:
Posting Komentar