Selasa, 13 Januari 2015

Tentang Fashion


Beberapa waktu yang lalu, gue dapet cercaan dari beberapa orang soal penampilan gue yang menurut mereka.. Aneh!
Memakai penutup kepala, gelang tasbih yang melingkar di tangan kanan, kacamata gading, dan selalu memakai sweater. Iya, ini serius. Mereka perhatian banget ya..
Menurut gue, penampilan gue udah nyaman banget. Dan sahabat-sahabat terdekat gue aja gak banyak komentar soal penampilan gue, padahal, biasanya mereka paling kritis dalam menilai sesuatu. Gue jadi mikir, ini, gue sama temen-temen gue yang aneh, atau memang orang itu lebih jago dalam hal fasion? Sepertinya, gue harus bertapa di atas jamban terlebih dahulu.
Gue jadi inget waktu gue masih kecil. Waktu gue masih polos, walaupun sekarang gue juga masih polos.

Dulu, gue sering banget ngomenin fashion orang lain. Kayak misalnya, kenapa ada orang yang berambut mohawk terus rambutnya di cat warna merah, kemudian rambut itu digunakan untuk menyapu lantai. Ngeliat hal itu, dengkul gue langsung migrain. Terus, gue ngeliat ada orang yang make celana levis yang robek-robek, waktu itu gue pikir, tuh orang adalah fakir yang butuh santunan. Tapi setelah mulai tau dunia fasion, gue malah bertanya-tanya dalam hati. Apa bagusnya penampilan begitu? Apa enaknya? Gak ribet apa?

Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, gue akhirnya paham. Gue paham kalo tiap orang itu punya “Sesuatu” yang bikin kita nyaman sama apa yang kita pakai. Bukan masalah soal bagus apa nggak, tapi soal nyaman atau nggak saat kita memakainya. Kayak misal penampilan si Princes Syahrini yang serba glamour itu. Mungkin aja dia itu tau kalo penampilannya itu sebenernya sangat berlebihan dan sangat merepotkan. Tapi, karena dia suka, dan ada biaya untuk melakukannya, kenapa nggak? Itu haknya..
Bukan berarti gue suka sama fashion-nya Syahrini, tapi ini cuma buat perumpamaan aja. Karena, selama kita nyaman dan gak merugikan orang lain, kenapa hal itu gak kita lakuin?
Ini hidup kita, bukan hidup orang lain. Kita yang jalanin, bukan mereka! Dan kalo ada yang gak suka sama penampilan kita, ya cuekin aja. Emang sih ada istilah “Polusi Pemandangan” tapi, selama itu gak berlebihan dan gak mengundang kontroversi, it’s fine.
Jangan men-judge sesuatu dengan pandangan sempit. Karena, kalo kita punya pandangan yang luas, hidup kita gak bakalan ribet. Bukan berarti gue gak nerima masukan atau kritikan. Gue selalu terbuka dengan hal itu. Karena buat gue, mereka yang ngasih masukan dan kritikan adalah orang-orang yang peduli sama kita. Tapi, ketika yang kita dapatkan hanyalah sebuah cercaan, ya cuekin aja. Karena cercaan itu gak membangun apa-apa. Beda sama masukan atau kritikan yang meski kadang pedas, tapi itu membangun.

Jadi, inti dari postingan ini adalah.. Jadilah diri sendiri. Punya pendirian, terima masukan, acuhkan cercaan. Tetap berpandangan luas, seluas dada Ade Rai. Belajarlah dari Syahrini, meski dia banyak dimaki, tapi dia tetap punya pendirian. Gitu. Karena memang hidup itu butuh pendirian. *benerin kupluk*

Oke, hestek untuk postingan kali ini adalah: #FurqonLagiBener #FurqonSokBijak #FurqonGanteng #FurqonPriaIdamanSejati #FurqonEmangSuamiable

Tidak ada komentar:

Posting Komentar